Pada kesempatan kali ini,saya akan membagikan kisah
unik tentang phenomena pacaran,yang sedkit banyaknya akan menggelitik perut
saudara yang membacanya,logika demi
logika akan saya jabarkan secara nyata dan dalam tempo yang sesingkat –
singkatnya…….
Ini
kisah salah seorang teman saya, sebut saja namanya bunga, berparas cantik serta
dilengkapi postur tubuh yang cukup ideal, hal yang banyak orang kagumi dari
dirinya kesederhanaan serta kebaikan hatinya,(lebay).Namun,bukan itu yang
penting untuk diperbincangkan ,mari kita menjurus pada satu pokok bahasan
tentang dirinya yaitu “Pacaran”,bukan maksud untuk bergunjing,harapannya
tulisan ini dapat menjadi bahan pemikiran kita bersama sehingga kita bisa lebih
rasional dalam bertindak.
Bunga telah berumur 21
tahun,menjadi mahasiswa tahun akhir disebuah universitas ternama memaksa dirinya
untuk lebih serius dalam menyelesaikan skripsinya,alhasil setiap hari dirinya
senantiasa bolak balik kampus untuk mengecar impiannya tersebut,maklumlah
sebagai mahasiswa tahun akhir tentu tekanan untuk segera meraih title sarjana
sangat besar baik dari dalam diri maupun dari lingkungan.
Hari - harinya dilalui dengan semangat ,setiap ada
kesempatan atau waktu luang dirinya manfaatkan untuk searching bahan kuliah dan
lain – lain(Facebook pasti),sehingga bisa dikatakan dia excellent browser.(ngk
nyambung)
Hal yang berbeda tiba –
tiba muncul kepermukaan,hari – harinya yang berisi kesibukan tentang pelajaran(studi)
mulai berkurang,dia lebih sering tertawa sendiri di depan laptop atau gadget
yang dia pegang,entah itu karena apa
,tapi dari lagatnya dirinya sedang “Kasmaran”.hha.
Ternyata ,selidik punya
selidik dia telah memiliki seorang pria dikehidupannya atau istilah modern
menyebutkan sebagai pacar (bukan cacar.hhe),setiap harinya kini dihabiskan
dengan bertelponan ,smsan ,chatingan serta berdua – duaan bersama “boyfriednya”
ini.
Dirinya yang dulunya
sibuk dengan kehidupan perkuliahan mulai tahap demi tahap seperti
meninggalkannya.Suatu ketika, seorang teman dengan nada yang menyindir berkata
kepada bunga “Hey nga,cepat – cepatlah tamat
kuliah,boleh segera tiiiit sama si toooot” ,dengan reflek yang cukup baik
bunga menjawab “tunggu sajalah” lalu
dibalas oleh temannya itu “nanti si toot hilang loh” ,lalu bunga memberikan
statement “Kalau hilang ya cari yang
baru”..hha .sang temanpun tertawa bersama
dengan bunga…hahahahaha
Setelah beberapa bulan hubungan berjalan tetap
seperti perubahannya bunga tidak memikirkan kuliahnya, beliau ternyata akan
mempersiapkan kejutan ulang tahun untuk pacaranya itu (mau mati koq dirayain),panikpun melanda bunga,galau akan memberikan
kado apa pada sang pacar,kesukaan sang pacar belum sepenuhnya
diketahui,berharap ada orang yang bisa membritahu dirinya,idepun muncul dengan
bertanya pada teman dekat sang pacar ,apa yang disukai pacar (katanya pacar tapi untuk kesukaan saja tanya
yang lain).Dari hasil berdiskusi dengan teman dekat sang pacar bunga akhirnya
dia menemukan titik cerah apa yang mau dibelikan,tapi ada yang unik dari
diskusi ini bunga seperti membatasi harga barang yang mau diberikan dengan rentang harga secukupnya,ketika salah
seorang teman dekat sang pacar menawarkan hadiah berupa gadget ,bunga langsung
menempih dengan statement “lebih baik
untuk saya ..hhe” ,,cerita bersambung
Dari
kisah diatas ada beberapa logika yang bisa kita jabarkan,ternyata cinta buta(semu
) bisa merubah seseorang kearah yang lebih buruk, kenapa? karena pacaran yang
anak – anak jaman sekarang lalui notabenenya adalah salah satu bentuk maksiat
(zina),kenapa ?karena pacarannya berdua – duaan, sms-sms mesraan, telpon2
mesraan dsb,sehingga ilmu yang notabeneya lagi berupa cahaya akan menjauh dari
orang yang bermaksiat sehingga semangat untuk menuntut ilmu menjadi berkurang
dan jadilah kita orang – orang yang bodoh dan mudah untuk dibodohkan.
Selain
itu dapat kita lihat ternyata cinta pacaran itu bukanlah cinta yang
sesungguhnya karena sebuah statement “pacar
hilang, ya dicari yang baru” menunjukan keraguan hatinya,setelah itu adanya
batas – batas cinta, maksudnya ketika mau membelikan barang malah hitung –
hitungan, karena pasti tidak mau rugi,hha.Tapi,apakah cinta itu ada batasnya?
Dari uraian singkat tersebut dapat
kita tau ternyata pacaran itu hanya merugikan kedua belah pihak,sebenarnya
banyak kisah lain yang lebih exstrim dari ini,namun tetap menjurus pada hal
yang merugikan,semoga sedikit celah dalam piiran para pemuda pemudi bangsa
dapat dibuka agar tidak selalu dibodohi dengan prilaku liberal barat yang
tentunya merugikan bagi bangsa 10,20 tahun mendatang,lets smart think
Wahyu
satria
Teknik
elektro 2010
Nice post (h)
BalasHapusTampilan blognya juga keren *salah fokus :p