Repost Tulisan lama 
Ikhwah sufi alias ikhwah yang suka film,hal ini mungkin telah menjadi
 perdebatan yang berkepanjangan di kalangan ikhwah-ikhwah ,banyak yang 
berpendapat hal itu baik karena bisa belajar dari pengalaman-pengalaman 
serta hal-hal positif yang ada pada film tersebut dan tidak sedikit yang
 berpendapat itu akan meimbulkan dampak negative bagi ikhwah itu 
sendiri,namun terlepas dari pendapat pendapat yang berbeda tersebut ane 
maupun memaparkan pendapat ane mengenai dampak – dampak  positip maupun 
negative dari  
 hal ini semuanya akan ane ulas    secara tajam setajam 
cutter…hehe,kayak program tv aja….
Baiklah mari kita masuk ke pokok permasalahannya..ooo ya..judulnya tadi apa??o ya ikhwah sufi(suka film),kesukaan terhadap film
 memang telah ada disebagian besar masyarakat dunia,kita tentu tahu ada 
 jutaan  film-film yang beredar di seantero jagat raya ini dari 
film-film hollywood,bollywood cartoon dan yang hangat-hangatnya saat ini
 yaitu NARUTO yang telah merebak virusnya di wisma ane,bahkan banyak 
lagi baik itu yang bersifat internasional maupun nasional ini adalah 
bukti dimana dunia film sangat diminati masyarakat dunia tidak 
terkecuali oleh ikhwah..(ikwah juga manusia boy).
Kata-kata  ikhwah  bagi orang – orang awam mungkin identik dengan hal
 – hal yang berbau agama,tapi asal kita ketahui bahwa ternyata ikhwah 
itu sebutan bagi muslim laki laki dan muslim perempuan.dimana banyak 
orang menganggap ikhwah itu lebih paham akan agama dibanding hal –hal 
yang bersifat umum.Tapi tidak dapat kita pungkiri  bahwa ikhwah itu juga
 manusia yang memiliki hawa nafsu dan juga keinginan untuk melakukan 
sesuatu atau lebih kongkritnya ada juga keinginan untuk menonton 
film.Bahkan tidak dapat kita pungkiri ternyata ikhwah lebih update 
informasi film dari orang –orang lain.
Seorang ikhwah yang suka akan film memang banyak kita temui tidak 
terkecuali diri penulis sendiri yang sudah beberapa tahun ini memang 
sangat menyukai film,jadi ketika ane diberikan kesempatan  untuk menulis
 tema ini ane jadi tertantang untuk menjelaskannnya, menurut ane kadang 
film itu bisa memberikan refresing tersendiri kepada otak di tengah 
banyaknya agenda- agenda kuliah,rapat maupun amanah-amanah yang datang 
silih berganti baik itu di kampus atau di tempat lain,kadang film juga 
bisa menjadi hal yang sangat dinantikan di akhir-akhir pekan (biasa lah 
anak-anak wisma,nontonya akhir pekan..hehe). Tapi tidak dapat kita 
pungkiri juga banyak dampak dampak negative dari film itu sendiri 
kalaulah kita tidak pandai-pandai dalam mengatur jadwal untuk menonton 
film dan tidak selektif dalam memilih film yang akan kita tonton 
tersebut.
Dewasa ini memang telah banyak kita dengar mengenai kasus-kasus 
kekerasan ,perampokan bahkan pemerkosaan yang dilakukan oleh orang-orang
 yang tidak bermoral dan yang lebih mirisnya kita mendengar bahwa banyak
 diantara mereka adalah orang-orang muslim,dan salah satu penyebabnya 
adalah Karena pengaruh dari film yang ditontonya, sebagai contoh sekitar
 tahun 2009an kalau ane tidak salah terjadi pemerkosaan oleh anak SMA 
terhadap adik kelasnya,yang disebabkan karena ia tidak dapat membendung 
hawa napsunya setelah menonton film porno,ini jelas suatu yang 
menyedihkan sekali,karena tidak selektif dalam memilih film yang akan 
ditonton berbuah sebuah kemaksiatan  yang berujung pada 
penderitaan.na’uzubillahiminzalik.
Gimana ???mungkin antum-antum semua berpendapat bahwa itu kan 
pendapat ana,pendapat orang itu kan berbeda-beda?ha…untuk melengkapi 
tulisan ane ini ane baru aja berhasil mewawancari salah seorang ikhwah 
teknik elektro 2006 yang pernah menjabat sebagai koordinator jurnalistik
 FORISTEK dan sekum FKI RABBANI,tapi sayangnya ana tidak dibolehkan 
menyebutkan namanya,maka ana samarkan saja namanya,,sebut saja namanya 
da indra,semoga tersamarkan..hehe.
Jadi ane menanyakan tentang bagaimana pendapat uda in mengenai ikwah 
yang sufi,beliau berpendapat bahwa ikhwah sufi itu baik dan tidak 
buruk,tergantung dari ikwah itu sendiri apakah ikhwah itu bisa mengatur 
waktunya dalam menonton film,tidak selalu menonton saja kerjanya 
sehinnga amalan-amalan dunia maupun akhirat jadi terlalaikan. dan 
tergantung juga terhadap film yang dipilih ikhwah itu apakah seorang 
ikhwah itu selektif dalam menentukan pilihan film.
Ane terangguk-angguk paham tentang maksud uda in tersebut,ternyata 
pendapat ane tidak jauh beda dengan da in,mungkin karena ane juga 
elektro kali…hehe..hidup elektro.
Tapi memang itulah inti dari semua penjabaran ane diatas ikhwah sufi 
memang tidak buruk tergantung keselektifan ikhwah itu sendiri baik dari 
segi dalam pengaturan waktu maupun dari pemilihan film yang akan 
ditonton..sekian dari ane..maaf jika banyak kekurangan, mungkin kurang 
panjang atau kurang –kurang yang lain la..terimaksaih atas 
perhatiannya..
Assalamualaikum,wr,wb.
Created by; Wahyu Satria(electrical engineering 2010)

pertamax :)
BalasHapus