Pemuda,satu
kata yang sudah sangat melekat dalam pikiran kita semua, pemuda yang harinya
baru saja kita peringati beberapa waktu yang lalu merupakan sorotan utama dalam
pengaruhnya terhadap perkembangan dunia, khususnya bangsa kita ini. Sebagaimana
kita ketahui di era perjuangan kemerdekaan tokoh - tokoh pemudalah yang
berperan penting dalam mencapai kemerdekaan Indonesia. Tidak hanya itu,pada era
reformasi berbagai peristiwa penting identik dengan peran pemuda didalamnya. Dalam
sejarah bangsa Indonesia beberapa pergerakan besar seringkali mewarnai
perjuangan bangsa Indonesia,diantaranya
Budi Utomo, peristiwa rengasdengklok dan yang sangat terkenal, buntut
perjuangan di era reformasi berupa tragedi Trisakti yang melibatkan pemuda dalam
memberantas praktik KKN (Korupsi ,Kolusi dan Nepotisme) di negara kita ini.
Generasi
muda,generasi harapan bangsa,pernyataan seperti ini memanglah begitu membanggakan
bagi bangsa Indonesia, apalagi dapat menjadi kenyataan, namun hal sebaliknya
mungkin pada saat ini terjadi, terjadi kekhawatiran bangsa akan prilaku pemuda
saat ini, bahkan seringkali pemudalah
penyebab hancurnya suatu bangsa. Seperti yang banyak kita dengar pada berbagai
media ,baik media sosial maupun media elektronik, banyaknya kasus kriminal yang
melibatkan pemuda didalamnya ,seperti pelaku pencurian, perampokan bahkan
tindakan asusila yang sangat mencoreng citra seorang pemuda. Apa yang terjadi?
Apa yang salah dengan pemuda saat ini? Ini menjadi suatu tanda tanya besar bagi
kita semua dan kitalah yang dapat menjawabnya.
Kalaulah
boleh kita menoleh kebelakang ,pada era penjajahan para pemuda bangsa berjuang
mati – matian mengorbankan seluruh jiwa dan raga demi tegaknya kemerdekaan di bumi Indonesia
ini, meskipun sulit namun dengan semangat juang dan sikap pantang menyerahnya,kemerdekaan
itu dapat diraih dan diploklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun sayang,ketika
pemuda – pemuda pada zaman dahulu sudah bersusah payah memperjuangkan bangsa, para
pemuda zaman sekarang yang dituntut untuk
berjuang mengisi kemerdekaan tanpa harus mengeluarkan cucuran darah, malah
memungkiri kepercayaan itu, banyaknya tindakan yang tidak bermoral merupakan
salah satu buktinya.
Perkembangan
zaman yang begitu pesat pada saat sekarang ini adalah pokok penyebab runtuhnya
moral para pemuda bangsa, dunia yang sekarang seperti ditelanjangi oleh teknologi dan informasi
menjadi momok yang paling menakutkan akan bagaimana jadinya kondisi moral
bangsa khususnya pemuda ini sepuluh ,dua puluh
sampai tiga puluh tahun mendatang, orang -orang kini dapat berhubungan langsung tanpa harus memikirkan
jarak, waktu dan tempat ,hal – hal
semacam inilah yang membuat prilaku – prilaku para pemuda menjadi lebih apatis
.Tidak hanya itu, perkembangan zaman juga merusak nilai – nilai moral
keislaman, mulai bermunculan anggapan sesuatu yang dulunya itu tabu dianggap biasa dan hal yang dulunya biasa menjadi
asing dan tabu, seperti contoh dahulu pasangan pergi berdua – duaan yang bukan
muhrim menjadi hal yang sangat tidak bermoral dan mencoreng nama baik keluarga,
tetapi sekarang hal tersebut menjadi hal yang biasa dan bahkan dapat sebutan
tidak jantan, tidak normal pemuda – pemuda yang sampai ini belum punya pacar. Lebih
mengemborkan daripada itu,banyaknya remaja yang hamil di luar nikah,bukannya tidak
merasa malu akan tingkah lakunya malah mereka bilang itu adalah tren dan biasa,
padahal mereka baru saja mempraktekan prinsip kebinatangan yang berasal dari
efek perkembangan zaman.
Berbicara
tentang periode dahulu memang kita dapat mengambil sisi positifnya,namun kita
tidak bisa serta merta menuding dahulu lebih baik dari sekarang atau sekarang
lebih baik dari dahulu, karena ketika kita mencoba untuk menilai berarti kita haruslah menoleh ke berbagai sisi
yang berbeda ,kita tidak harus berupaya sama dengan dahulu karena kita tahu
bahwa kondisi dahulu berbeda dengan saat ini, dahulu tidak ada e-mail, facebook
atau hanphone android dengan beberapa sistem informasi, tetapi kita dapat
mengambil beberapa nilai positif dahulu yang dapat kita terapkan pada saat ini.
Pembahasan
dahulu dan sekarang mungkin bukanlah suatu hal yang terlalu penting untuk kita
bicarakan,yang paling penting saat ini apakah yang bisa kita berikan selaku
pemuda – poemuda yang masih peduli akan moral bangsa ini,kita tidak memungkiri
pemuda – pemuda saat ini adalah pemuda – pemuda yang berintelektual
tinggi,punya kepandaian yang menjajnjikan ketika bersaing di berbagai kompetisi yang ada,namun
kita juga tidak dapat pungkiri moralitas itu sekarang yang menjadi hal yang
sangat kurang pada pemuda – pemuda bangsa saat ini.
Dari sinilah kita beranjak,apa
langkah - langkah yang harus kita lakukan agar para pemuda dapat menjadi harapan bangsa seperti pernyataan
yang sebelumnya disampaikan,tidak hanya dari segi prestasi tapi yang lebih
penting dari segi moral dan keteladanan.
Pentingnya pendidikan moral
pada para pemuda menjadi solusi konkrit yang bisa dijalankan ,memberikan
pembelajaran dari usia dini akan pentingnya moral dalam menyikapi perkembangan
zaman .Membentuk pribadi yang kreatif juga menjadi salah satu solusi yang bisa
dilakukan agar para pemuda bangsa tidak hanya terkungkung oleh pemikiran yang
pendek, terjajah oleh lingkaran setan yang membuat pemikiran dan diri menjadi
statis tidak dinamis, karena ketika pemikiran para pemuda terbelengu oleh hal –
hal yang itu saja,akan mudah masuk pengaruh – pengaruh buruk yang menginfeksi
pemikiran para pemuda serta meruntuhkan nilai moral yang telah tertanam dari
dalam dirinya.
Kenapa hal di atas penting?
Karena untuk melawan serangan melalui pemikiran dari orang – orang bejat yang
ingin menghancurkan pemuda – pemuda bangsa adalah dengan berfikir kreatif dan
lebih inovatif dalam kehidupan ini.
Untuk itu,perlu kita perhatikan
lebih dalam akan peran pemuda dalam memberikan motivasi inspiratif ,sebelum
pemuda bisa mencapai hal tersebut terlebih dahulu ditanamkan nilai moral serta
pentingnya kreatif dalam kehidupan.Mari bangun pemuda yang kreatif dan inovatif
dari dalam diri sendiri agar keteldanan yang inspiratif bisa terwujud,optimis
pemuda.
Wahyu Satria Teknik
elektro 2010
0 komentar:
Posting Komentar