Sungguh manusia yang hidup di dunia modern diberkati karena
diberikan akses yang luar biasa pada tersedianya
informasi di berbagai tempat. Baik yang tercetak, maupun
yang online di internet maupun ebook semacam ini yang hanya bisa
dibaca di
komputer. Dua puluh tahun yang lalu, tidaklah demikian mudah
mencari suatu informasi yang kita butuhkan, karenaminimnya
sumber bahan bacaan yang ada disekitar kita. Banjir
informasi yang sedemikian hebat ini lantas juga menyisakan suatu kebutuhan baru
bagi kita untuk mampu mencerap dan mengolah informasi tersebut. Seiring
dengan banjirnya informasi tersebut, ternyata
waktu yang tersedia untuk membaca tetaplah 24 jam sehari bagi setiap manusia. Jadi, yang dapat kita lakukan hanyalah
meningkatkan kemampuan membaca sehingga dalamwaktu yang
sama,mampumenyedotinformasi yang jauh lebih banyak.
Diperlukan cara alternatif untuk membuat kita mampu -secara
sengaja- menginput informasi yang sekaligus dalam jumlah
banyak ke dalam pikiran kita. Sebab cara membaca yang biasa tidaklahmenjanjikan suatu kecepatan yang cukup.
Duapuluh tahun yang lalu tantangan ini di jawab dengan hadirnya
ilmu yang disebut sebagai speed reading. Yakni teknik
membaca cepat, dengan mengandalkan kemampuan pikiran kita mengenali frasa-frasa kata dan pola dalam kalimat. Cara ini sudah
termasuk cepat, namun kekurangannya adalah, masih
belum mengoptimalkan potensi otak manusia secara keseluruhan.
Sebab, dalam cara speed reading, kita masih harus “membaca” huruf / kata / kalimat,sekalipun dengan kecepatan yang tinggi.
Nah, tantangannya adalah, dapatkah kita memproses bahan bacaan
dengan kecepatan fantastik, misalkan dalam
hitungan selembar buku kurang dari sedetik, laiknya seperti memotret atau memfotocopy suatu halaman? Jadi bukan lagi membaca,
namun semacam mendownload,memfotokopisuatu
dokumen ke dalampikiran…
Jawabannya adalah : Unconscious Blitz Reading!
temukan jawabannya di http://www.4shared.com/office/UZdoW9lG/ubr.htm
0 komentar:
Posting Komentar