Breaking News
Loading...
Senin, 09 Desember 2013

SAKSI BISU

19.24



SAKSI BISU 

          Aku adalah aku,aku tak dapat bicara,tapi aku dapat menyaksikannya,aku mungkin tak tergabung di dalamnya,tapi aku adalah aku. Aku terpaku melihat beberapa orang melihat ke arahku ,melihat dengan tatapan tajam penuh haru,Aku terdiam membisu,tak tahu harus bagaimana ,tak mengerti harus berbuat apa,tapi sepert fungsiku,,aku tetap begitu.
            Sore itu,aku menjadi saksi sejarah indah kelompok majelis ilmu, diruangan itu aku menyaksikan dengan mata kepalaku,  tangisan yang mengharu biru,bukan majelis kematian,bukan majelis kesedihan.Enam orang pemuda dipanggil kala itu,duduk di depan dengan tampang tak menentu,mendebarkan sekali ,kelompok pemuda yang akan melanjutkan tampu kepemimpinan di sebuah majelis ilmu bernama “FORISTEK” ketika mendengar kata itu akupun baru tersadar .oh ini ternyata majelis ilmu ,tapi yang mengherankan bagiku kenapa ada tangisan sendu??padahal menjadi penguasa adalah dambaan setiap manusia?? Menjadi berpengaruh dan mendapat jabatan tinggi merupakan impian manusia??why kataku dalam hati.??
 Tak lama setelah itu akupun menoleh pada salah seorang yang terpilih sebagai ketua saat itu,gema takbir disertai tangisan haru mewarnai majelis itu, terlintas beratnya pertanggungjawaban terhadap amanah yang diperoleh,akupun baru tersadar tatkala hal itu disampaikan oleh ketua yang terpilih lewat pidato singkatnya,sebenarnya dia tak bisa menerimanya,karena sangat berat amanah itu,karena gunung saja yang besarnya luar biasa ,menolak ketika diberi amanah oleh ALLAH SWT.Namun,apadaya beliaupun akan berdosa nantinya ketika menolak amanah itu,lantaran membiarakan majelis itu dalam keadaan dilepas begitu saja,dia juga memang punya tanggung jawab besar untuk itu.Aku hanya terdiam terpaku  seperti itu menyaksikan dengan sangat mengesankan,terkadang aku dilihat beberpa orang ,terkadang aku dibiarkan begitu saja,aku tak apa – apa begitu karena aku adalah aku,aku bersyukur jadi diriku seperti ini,menyaksikan hal ini membuat aku bersyukur jadi diriku,bersyukur karena aku bukanlah manusia ,karena sebagai bulatan kecil yang terpampang di dinding aku menjalankan fungsiku sebagai sang waktu dan menjadi saksi bisu sejarah indah umat manusia kala itu, syukurku karena aku tak akan diazab seperti manusia nantinya karena kelalaian dalam amanahku.
Pesanku untuk manusia, jadilah dirimu,jalankan amanahmu,karena kelak dirimu akan mempertanggung jawabkannya di hadapan yang SATU,kalau diriku ?? aku tetaplah aku…akan menjadi seperti itu dan tetap begitu..itu
***
Wahyu Satria
“menjadi Optimist itu Penting”

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer